Berangsur kemudian menu pendamping pun digelar di atas meja memanjakan mata dan hidung. Sambal jengkol, daun ubi rebus, ikan asin, gulai udang, dan sejumlah hidangan lain. Tak lupa sebakul nasi putih turut tersedia di atas meja. Mulailah berpesta.
Daging ikan patin langsung terasa lebur begitu masuk ke dalam mulut. Lembut, sungguh enak dengan resapan bumbu yang amat terasa di lidah.
Kuah gulai yang kental beraroma daging ikan terembus amat harum. Kuah gulai ini pula yang terasa amat pas ketika dipadukan dengan nasi putih dan pucuk daun ubi rebus.
Satu hal yang terasa berbeda dari masakan gulai lainnya adalah adanya campuran bunga kecombrang. Bunga ini turut dimasukkan ke dalam kuah gulai dan dimasak hingga layu.
Selain berfungsi sebagai sayuran yang memberikan kesan lebih segar pada masakan, kehadirannya menambah aroma tersendiri yang melekat memberikan rasa sedap tersendiri.
Sensasi rasa belum selesai sampai di sini. Coba-coba menu pun beralih ke asam pedas ikan patin. Menu ini menawarkan rasa yang lebih segar dan pedas dibandingkan dengan gulai yang bagi sebagian orang terasa terlalu lekat karena kental. Rasa asam segar menyeruak ketika gigitan daging ikan yang empuk bertengger di lidah. Ditemani duo menu ini, tak terasa nasi sebakul pun tandas.
Masakan ikan patin nan sedap berkuah ini memang paling nikmat disajikan untuk makan siang dan makan malam.
Masyarakat Riau, khususnya di Kota Pekanbaru mudah ditemui berkumpul di rumah-rumah makan yang telah disebut sebelumnya sekitar pukul 11.00-14.00 dan 19.00-21.00.
Untuk porsi hidangan makanan dua orang, rata-rata dibutuhkan dana sekitar Rp 65.000. Meski mungkin terasa sedikit mahal, memang setara dengan kenikmatan yang bakal dirasakan.
Baca juga:
Gulai Asam Pedas Ikan Patin
Resep Gulai Asam Pedas Ikan Patin
Terimakasih ya infonya, jadi tambahan saya didaftar kuliner di pekanbaru...
BalasHapus