Sebagai makhluk, manusia tak akan lepas dari kelemahan dan kekurangan. Manusia memerlukan sandaran vertikal yang berada di luar jalur rasionalitasnya. Itulah penjelasan yang logis mengenai mengapa manusia memerlukan Tuhan. Bahkan sejak zaman pra sejarah, ketika sebagian manusia belum memahami agama samawi, ada perasaan perlunya bertuhan yang tertanam pada diri mereka. Hanya saja, jalan yang digunakan untuk sandaran vertikal itu bermacam-macam. Mereka memuja patung, matahari, dan sesuatu yang dianggap dapat dituhankan dan dijadikan sandaran vertikal.
Dengan Islam, sandaran vertikal itu jelas, yakni Allah. Hanya Allah tempat bergantung, memohon, berdoa, dan menyandarkan segala sesuatu. Salah satu sarana untuk berkomunikasi dengan Allah, memohon segala hal yang berada di luar kemampuan manusia adalah salat. Salat adalah sarana ibadah yang ditunjukkan syariat Islam untuk mengkomunikasikan keinginan-keinginan hamba kepada khaliqnya. Lebih spesifik lagi, komunikasi kepada Allah itu dapat dilalui dengan lebih lempang lewat salat hajat. Komunikasi, permintaan dan pengaduan hamba kepada khaliqnya dapat dilakukan dengan salat hajat. Syariat Islam mengajarkan bagaimana menerapkan salat hajat dengan benar.
Salat hajat merupakan sarana yang syar’i untuk menyampaikan apapun keluhan, permohonan dan asa hamba kepada khaliqnya. Bisa dikatakan, salat hajat adalah ‘’jalan tol menuju Allah.’’Di keheningan malam, menjelang dini hari, di tengah udara dingin, ketika manusia lain tertidur lelap, seorang muslim dianjurkan menegakkan salat hajat untuk memohon keinginannya. Salat hajat merupakan salah satu salat malam yang sangat dianjurkan selain tahajjud dan witir. Namun demikian, pada dasarnya salat hajat dapat dilakukan kapan saja.
Salat hajat adalah sarana untuk mencapai keinginan dengan sandaran vertikal kepada Allah. Salat hajat sangat penting sebagai salah satu jalan untuk meraih kesuksesan yang diinginkan, agar terkabul segala kebutuhan dan permintaan, dihilangkan dari segala kesulitan dan lainnya. Banyak sekali anjuran yang disampaikan Rasulullah berkaitan dengan salat hajat.
Buku Keajaiban Salat Hajat ini memuat banyak hal seputar salat hajat, mengenai keutamaannya, contoh-contoh kesuksesan berkat salat hajat, bagaimana Nabi Muhammad mencontohkan salat hajat, rahasia dan tata cara salat hajat. Terdapat juga beberapa kisah yang memaparkan bagaimana salat hajat itu mampu ‘’mengubah takdir’’ dan mengabulkan apa yang kadang sulit dilogikakan. Salat hajat merupakan sebuah sarana doa mustajab yang disyariatkan Allah agar makhluk dapat menggunakan untuk meminta berbagai keinginannya.
Buku ini memaparkan sekelumit salat hajat dengan bahasa yang ringan dan komunikatif. Dilengkapi dengan berbagai ayat dan hadits mengenai salat hajat, menjadikan buku ini juga bisa menjadi referensi ilmiah. Dengan dilengkapi berbagai doa, tak hanya untuk kelengkapan salat hajat, buku ini semakin terlengkapi.***
Slamet Riyadi
Mahasiswa Pascasarjana Unri