Pekerjaan marah jangan dibela.
Nanti hilang akal di kepala.
Jika sedikitpun berbuat bohong.
Boleh diumpamakan mulutnya itu pekung.
Tanda orang yang amat celaka.
Aib dirinya tiada ia sangka.
Bakhil jangan diberi singgah.
Itulah perompak yang amat gagah.
Barang siapa yang sudah besar.
Janganlah kelakuannya membuat kasar.
Barang siapa perkataan kotor.
Mulutnya itu umpama ketor.
Di manakah salah diri.
Jika tidak orang lain yang berperi.
Pekerjaan takbur jangan direpih.
Sebelum mati didapat juga sepih
Oleh: Raja Ali Haji.
Baca Juga:Pasal ke-1 (Satu) Gurindam 12, Pasal ke-2 (Dua) Gurindam 12, Pasal ke-3 (Tiga) Gurindam 12, Pasal ke-4 (Empat) Gurindam 12, Pasal ke-5 (Lima) Gurindam 12, Pasal ke-6 (Enam) Gurindam 12, Pasal ke-7 (Tujuh) Gurindam 12, Pasal ke-8 (Delapan) Gurindam 12, Pasal ke-9 (Sembilan) Gurindam 12, Pasal ke-10 (Sepuluh) Gurindam 12, Pasal ke Sebelas (11) Gurindam 12, Pasal ke-12 (Dua Belas) Gurindam 12.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar