Albarn kembali mengajak teman lamanya, Jamie Hewlett, untuk berkolaborasi. Hewlett adalah visual artist yang bersama Albarn membentuk Gorillaz. Dua orang tersebut juga terlibat dalam Monkey: Journey To The West. Sebuah animasi yang terinspirasi legenda cerita rakyat Cina.
Untuk Carousel, Hewlett masih belum membocorkan terlalu banyak. Yang pasti, proyek baru itu akan tampak seperti sebuah film. Di dalamnya tidak hanya terdapat satu cerita. Namun, ada pula beberapa cerita sampingan yang mendukung sajian utama. Ini adalah gambaran Carousel dari segi isi.
Secara visualiasi, banyak yang menjadi pendukung Carousel, terutama saat live action. Di sinilah Albarn berperan. Vokalis yang memiliki cengkok khas itu menyiapkan beberapa karyanya. Setiap ditampilkan, Carousel akan diiringi musik-musik ciptaan Albarn.
Bagi musisi kebanyakan, side project mungkin hanya pekerjaan setengah hati. Namun, tidak sedikit juga yang justru menemukan jati diri di proyek sampingan. Kelihatannya, itulah yang terjadi pada Albarn. Tidak mau main-main, Albarn menyiapkan 70 lagu untuk Carousel.
“Carousel lebih sulit dan besar dibandingkan Monkey (Monkey: Journey to The West). Saya mengerjakan begitu banyak tampilan visual. Begitu juga dengan Albarn yang menciptakan beberapa musiknya. Tapi, kami belum bisa mengumumkan bagaimana keduanya dapat bekerja berdampingan,” ujar Hewlett setengah berpromosi.
Bisa jadi, proyek itu bukan pekerjaan main-main. Melihat sukses duet tersebut menggarap Gorillaz, sepertinya Carousel memang patut ditunggu. Gorillaz sampai saat ini menjadi salah satu band animasi yang mempunyai sukses besar. Banyak kritikus musik memberikan acungan jempol pada inovasi yang tidak umum itu.
Album Gorillaz juga laris-manis di pasaran. Band yang berisi 2D, Noodle, Russel Hobbs, dan Murdoc Niccals ini juga sudah mencapai tingkat popularitas yang diidamkan beberapa band. Bahkan, band tersebut bisa melebihi grup “nyata.”(hbk/berbagai sumber)