Aroma eksploitasi itu memang tak bisa disangkal. Nama ABG berdarah Jerman ini benar-benar diandalkan untuk penarik massa. Padahal, dari sepuluh tembang yang hadir dalam album itu, Cinta hanya melantunkan dua saja, yakni Oh Baby dan We Can Do It. Sementara lawan mainnya Randy Pangalila, yang juga menyanyikan dua lagu, tak disebut-sebut. Informasi yang disediakan dalam rilis betul-betul hanya tentang Cinta dan nama-nama di balik kelahiran tembangnya.
Lebih jauh, setelah iseng-iseng menelusuri ternyata nama Yudis Dwikorana lumayan berperan sentral dalam album ini. Mantan gitaris Guest band ini menjadi komposer separuh dari sepuluh tembang yang tersedia di sana. Tembang-tembang buatannya diberikan kepada Soulmate, Jaydee (alias Juanita ”Ade” Soulid), Casanova serta Pipiet & Andre. Boleh jadi peran Yudis hanya pelengkap, sama nasibnya dengan Julien Cely, hingga tak perlu disebut-sebut. Dasar nasib.
Hari gini memang tak perlu bicara orisinalitas. Kendati manis, ringan dan danceable, tembang andalannya Oh Baby jelas-jelas membawa ingatan pada lagu Britney Spears. Lirik bahasa Inggris yang harus dibawakan memang bukan penghalang secara Cinta memang dikenal memiliki kesulitan berbahasa Indonesia yang bae’ dan yang bener. Mood hiphop yang diusungnya menjadikan album ini secara keseluruhan boleh menjadi teman untuk menggoyangkan kepala kalau bukan jempol anda.
Namun, di sela-sela syuting Video klip nya, Cinta tetap menegaskan, bahwa dia bukan pengikut Britney Spear. Dia adalah Cinta Laura yang ingin mengembangkan sayap setinggi-tingginya di dunia seni dan hiburan. (Shahid/net)