Senangnya Melihat Anak Ayam Menetas dari Telur
Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Riau, atau lebih akrab dengan sebutan Fapertapet, memang tergolong muda jika dibandingkan dengan beberapa fakultas lain di UIN Suska. Namun geliat perkuliahan mahasiswanya tidak kalah dengan mahasiswa di bidang sains lainnya.
Mahasiswa semester tiga fakultas ini diwajibkan melakukan praktikum produksi ternak unggas. Praktikum menetaskan telur ayam ini, selain memakan waktu, objek praktikum yang berupa telur dari ayam Arab juga membutuhkan perhatian ekstra.
’’Kami menandai kedua sisi telur agar mudah dalam proses pembalikan, karena setiap telur harus dibalikkan setiap enam jam sekali. Kami juga harus menjaga suhu telur agar tetap pada posisi 38-40 derajat Celcius, yang berada di dalam ruangan vakum berlampu pijar, nah tugas kami bermalam menunggu telur tadi,’’ ujar Gandung Cahyono, salah seorang mahasiswa yang terlibat praktikum.
Apabila listrik padam, para petugas jaga yang terdiri dari empat orang setia hari akan menggantinya dengan lampu alternatif. Lokasi praktikum sendiri dilakukan di Labor Unggas, diikuti oleh dua kelas yang langsung dipantau oleh Elvawati, seorang dosen Fakultas Peternakan.
Pada hari ketujuh proses penetasan berlangsung, telur dalam ruang vakum itu diteropong. Hal ini untuk mengetahui apakah telur dibuahi atau tidak.
Menurut Gandung, hasil praktikum sudah terlihat sejak Rabu (10/12) lalu, telur-telur yang dipanaskan di dalam ruang vakum mulai retak dan sudah terdengar bunyi anak ayam.
’’Hingga Rabu (10/12) sudah ada sekitar 21 telur yang sudah retak, dan suara anak ayam sudah mulai terdengar,’’ cerita Gandung dengan ekspresi gembira.
Tambahnya lagi, beberapa waktu yang akan datang Mahasiswa Fapertapet UIN juga akan mengadakan kunjungan ke Rumah Potong Hewan, melihat sapi-sapi yang layak potong. Dalam waktu dekat mereka juga akan melihat praktek penanganan daging yang dijual di Hypermart, Mall SKA Pekanbaru. (Hendrawan-CCMD)