Lantas, mengapa harus Indonesia, dan mengapa Riau? Berikut hasil wawancara wartawan, Afni Zulkifli, dengan Gubernur Riau Rusli Zainal (RZ) dan Menpora Andi Mallarangeng (AM), di Jeddah Conference Palace, Kamis (28/4) siang, waktu setempat, sesaat menjelang penandatanganan Host Country Aggreement bersama Executive Vice President dan Chief Executive Bureau, Prince Faisal Fahd Abdul Aziz:
Mengapa harus Indonesia dan mengapa harus di Riau?
Andi Mallarangeng (AM): Penetapan Indonesia menjadi tuan rumah ISG ke III, dibicarakan jauh sebelum saya menjadi Menpora. Kita semakin optimis siap menjadi tuan rumah, karena Indonesia negara Islam terbesar di dunia. Momen ini juga dinilai tepat, karena bersamaan dengan Indonesia sebagai Ketua ASEAN, penyelenggara SEA Games 2011 dan juga anggota G-20. Lalu mengapa harus di Riau? Karena tahun 2012 Riau menggelar PON XVIII. Kita melihat venues dan infrastruktur lainnya di Riau sangat memadai. Banyak provinsi lain datang menyatakan kesiapan, namun kita yakin Riau yang paling siap. Lagipula, sejak zaman orde baru, event nasional dan internasional selalu di sekitar wilayah Jawa. Saatnya kita sebar event-event ini ke luar Jawa. Ini mungkin masanya Sumatera, setelah SEA Games 2011 di Palembang. Namun bukan tidak mungkin menyebar hingga ke Indonesia Timur.
Rusli Zainal (RZ): Riau menyatakan kesiapan karena bagi kita ini kehormatan yang dipercaya negara untuk daerah. Kita siap, karena memang semua venues untuk PON juga hampir siap. Dengan sisa waktu yang ada, kita optimis mampu menggelar event berkelas internasional.
Apa untungnya bagi Indonesia dan Riau?
AM: Indonesia akan semakin memperkuat perannya di tingkat internasional. Ini juga menjadi wadah pembinaan bagi atlet-atlet kita. Sekitar 10 ribu orang akan datang ke Indonesia, khususnya ke Riau. Artinya, pasti akan ada pembangunan yang riil juga untuk rakyat Riau. Ini kesempatan emas menuju Indonesia Emas. Kita harus merasa bangga, karena lagu Indonesia Raya bisa berkumandang dan bendera Indonesia bisa berkibar di tingkat internasional (sebelumnya) hanya karena dua hal saja. Pertama karena kunjungan kenegaraan presiden, dan kedua karena ada atlet kita menang di event internasional.
RZ: Bukan hanya dari segi infrastruktur yang akan dimiliki Riau, tapi dampak ke sosial-ekonomi masyarakat akan terasa. Akan terbangun stadion olahraga berkelas internasional, perumahan atlet di setiap kampus, pembukaan akses jalan, hotel berbintang sampai kelas melati akan penuh, rumah makan dan pariwisata juga kena dampak positif. Riau bukan hanya akan menjadi perhatian nasional, tapi juga internasional. Kita punya kesempatan mengembangkan daerah dan mempromosikan potensi ekonomi, sumber daya dan budaya yang kita miliki selama ini.
Menggelar event internasional, artinya harus memiliki venues dan fasilitas berstandar internasional pula. Siapkah Riau menjadi host city ISG yang berkelas dunia?
AM: Karena Riau sudah menjadi tuan rumah PON XVIII tahun 2012, saya yakin Riau akan sangat siap. Dari segi anggaran, penyelenggaraan ini juga (menjadi) tanggungjawab pemerintah pusat. Justru karena sudah ada fasilitas, maka sebenarnya Indonesia khususnya Riau, hanya tinggal menyelenggarakannya saja. Tidak butuh banyak anggaran lagi. Ini yang membedakan Riau dengan provinsi lainnya yang juga menawarkan jadi tuan rumah ISG.
RZ: Memang ada beberapa venues yang belum berstandar internasional. Tapi saya yakin, Riau masih punya banyak waktu. Justru event ISG ini menjadi pembuka jalan bagi Riau (dalam) meningkatkan infrastrukturnya. Baik dari (segi0 bandara, jalan, dan fasilitas publik lainnya. Ini menjadi sangat penting, karena Riau berada di pintu gerbang negara-negara internasional lainnya.
Setelah SEA Games dan ISG, apa sebenarnya target atau harapan yang ingin dicapai oleh Indonesia dan Riau, khususnya di bidang olahraga?
AM: Kita ingin olahraga kita bangkit, seiring dengan kebangkitan ekonomi nasional saat ini. Bukan hal yang mustahil, mimpi kita untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia akan menjadi kenyataan. Semakin banyak event internasional sukses digelar di Indonesia, maka semua mimpi-mimpi itu pasti akan tercapai.
RZ: PON dan ISG tentu bukan (event) seremonial biasa. Di balik semua itu, kita ingin menyampaikan pesan, menunjukkan prestasi dan kemampuan yang kita miliki. Apalagi selama ini, Riau selalu dikait-kaitkan dengan mitos atau imej sebagai daerah illegal logging atau penghasil asap. Semua itu tentu tidak benar. Justru kita punya banyak potensi daerah yang bisa dibanggakan. Buktinya akan kita tunjukkan dengan menjadi tuan rumah yang baik pada PON 2012 dan ISG 2013.
Sumber: JPNN
Rusli Zainal (RZ): Riau menyatakan kesiapan karena bagi kita ini kehormatan yang dipercaya negara untuk daerah. Kita siap, karena memang semua venues untuk PON juga hampir siap. Dengan sisa waktu yang ada, kita optimis mampu menggelar event berkelas internasional.
Apa untungnya bagi Indonesia dan Riau?
AM: Indonesia akan semakin memperkuat perannya di tingkat internasional. Ini juga menjadi wadah pembinaan bagi atlet-atlet kita. Sekitar 10 ribu orang akan datang ke Indonesia, khususnya ke Riau. Artinya, pasti akan ada pembangunan yang riil juga untuk rakyat Riau. Ini kesempatan emas menuju Indonesia Emas. Kita harus merasa bangga, karena lagu Indonesia Raya bisa berkumandang dan bendera Indonesia bisa berkibar di tingkat internasional (sebelumnya) hanya karena dua hal saja. Pertama karena kunjungan kenegaraan presiden, dan kedua karena ada atlet kita menang di event internasional.
RZ: Bukan hanya dari segi infrastruktur yang akan dimiliki Riau, tapi dampak ke sosial-ekonomi masyarakat akan terasa. Akan terbangun stadion olahraga berkelas internasional, perumahan atlet di setiap kampus, pembukaan akses jalan, hotel berbintang sampai kelas melati akan penuh, rumah makan dan pariwisata juga kena dampak positif. Riau bukan hanya akan menjadi perhatian nasional, tapi juga internasional. Kita punya kesempatan mengembangkan daerah dan mempromosikan potensi ekonomi, sumber daya dan budaya yang kita miliki selama ini.
Menggelar event internasional, artinya harus memiliki venues dan fasilitas berstandar internasional pula. Siapkah Riau menjadi host city ISG yang berkelas dunia?
AM: Karena Riau sudah menjadi tuan rumah PON XVIII tahun 2012, saya yakin Riau akan sangat siap. Dari segi anggaran, penyelenggaraan ini juga (menjadi) tanggungjawab pemerintah pusat. Justru karena sudah ada fasilitas, maka sebenarnya Indonesia khususnya Riau, hanya tinggal menyelenggarakannya saja. Tidak butuh banyak anggaran lagi. Ini yang membedakan Riau dengan provinsi lainnya yang juga menawarkan jadi tuan rumah ISG.
RZ: Memang ada beberapa venues yang belum berstandar internasional. Tapi saya yakin, Riau masih punya banyak waktu. Justru event ISG ini menjadi pembuka jalan bagi Riau (dalam) meningkatkan infrastrukturnya. Baik dari (segi0 bandara, jalan, dan fasilitas publik lainnya. Ini menjadi sangat penting, karena Riau berada di pintu gerbang negara-negara internasional lainnya.
Setelah SEA Games dan ISG, apa sebenarnya target atau harapan yang ingin dicapai oleh Indonesia dan Riau, khususnya di bidang olahraga?
AM: Kita ingin olahraga kita bangkit, seiring dengan kebangkitan ekonomi nasional saat ini. Bukan hal yang mustahil, mimpi kita untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia akan menjadi kenyataan. Semakin banyak event internasional sukses digelar di Indonesia, maka semua mimpi-mimpi itu pasti akan tercapai.
RZ: PON dan ISG tentu bukan (event) seremonial biasa. Di balik semua itu, kita ingin menyampaikan pesan, menunjukkan prestasi dan kemampuan yang kita miliki. Apalagi selama ini, Riau selalu dikait-kaitkan dengan mitos atau imej sebagai daerah illegal logging atau penghasil asap. Semua itu tentu tidak benar. Justru kita punya banyak potensi daerah yang bisa dibanggakan. Buktinya akan kita tunjukkan dengan menjadi tuan rumah yang baik pada PON 2012 dan ISG 2013.
Sumber: JPNN