Oleh karena itu, sekitar dua tahu lalu, Masjid Ar-Rahman dirombak total menjadi sebuah masjid mungil, dengan desaign kontemporer yang prestisius. Pembangunan Masjid Ar-Rahman yang menggunakan biaya APBD Kota Pekanbaru ini mewakili masjid paling indah di daratan bertuah setelah Masjid Agung An-Nur dan Masjid Raya Pekanbaru.
Bila merunut jauh ke belakang pada sejarahnya, tanah tempat masjid ini berdiri merupakan wakaf dari Sastro Pawiro Djaya Diningrat. Dahulu, di awal masa pembangunannya, masjid Ar-Rahman dilakukan dengan swadaya masyarakat yang berada di sekitar Jalan Sumatera dan wilayah Pekanbaru hingga ke Tangkerang saat ini. Pada masa itu adalah rentang tahun 1930 hingga 1935 yang hanya seluas kira-kira 8x8 m2.
Nah, barulah pada 2004 yang lalu Pemerintah Kota Pekanbaru melakukan pembebasan lahan yang berada di sekitar mesjid Ar-Rahman seluas 4.700 meter persegi. Di sekitar masjid juga dibangun Gedung BAZ dan Kantor KPU Pekanbaru.
Saat ini Masjid Ar-Rahman menjadi salah satu pusat perhatian di tengah-tengah kepungan bangunan seperti gedung Surya Dumai, The Premiere Hotel, Plaza Citra Pekanbaru dan lain-lain. Masjid ini sangat ramai, terutama pada waktu salat zuhur, karena jamaahnya berasal dari karyawan dan pegawai pemerintah yang berkantor di sekitarnya.
Saat ini Masjid Ar-Rahman menjadi salah satu pusat perhatian di tengah-tengah kepungan bangunan seperti gedung Surya Dumai, The Premiere Hotel, Plaza Citra Pekanbaru dan lain-lain. Masjid ini sangat ramai, terutama pada waktu salat zuhur, karena jamaahnya berasal dari karyawan dan pegawai pemerintah yang berkantor di sekitarnya.
Foto foto Masjid Ar-Rahman Pekanbaru